<< Renungan Harian , Minggu, 19 Juni 2016 >>
Renungan Harian (215.2)
Minggu, 19 Juni 2016
Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan pagi ini,
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya , Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.
<< Renungan Harian , Minggu, 19 Juni 2016 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
--------------------
Judul: Titik Buta
Baca: Mazmur 139:7-24
Anats: Mazmur 139:24
Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 17-20
-----------------
Bacaan Alkitab : Mazmur 139:7-24
(7) Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu,
ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
(8) Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
(9) Jika aku terbang dengan sayap fajar,
dan membuat kediaman di ujung laut,
(10) juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku,
dan tangan kanan-Mu memegang aku.
(11) Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku,
dan terang sekelilingku menjadi malam,"
(12) maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu,
dan malam menjadi terang seperti siang;
kegelapan sama seperti terang.
(13) Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
menenun aku dalam kandungan ibuku.
(14) Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib;
ajaib apa yang Kaubuat,
dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
(15) Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu,
ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi,
dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
(16) mata-Mu melihat selagi aku bakal anak,
dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis
hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satupun dari padanya.
(17) Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah!
Betapa besar jumlahnya!
(18) Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir.
Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
(19) Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah,
sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah,
(20) yang berkata-kata dusta terhadap Engkau,
dan melawan Engkau dengan sia-sia.
(21) Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN,
dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau?
(22) Aku sama sekali membenci mereka,
mereka menjadi musuhku.
(23) Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku,
ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
(24) lihatlah, apakah jalanku serong,
dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
------------------
Ayat Nats. : Mazmur 139:24
(24) lihatlah, apakah jalanku serong,
dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
-------------------
Tampilan cetak
edisi sebelum | 06/Edisi 2016 | edisi berikut
Minggu, 19 Juni 2016
Bacaan : Mazmur 139:7-24
Setahun : Ayub 17-20
Nats : Lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! (Mazmur 139:24)
Titik Buta
Pernahkah Anda berpikir apa yang terjadi jika seorang petinju juara dunia bertanding melawan pelatihnya sendiri? Siapakah yang akan menang? Kemungkinan besar si petinju. Tetapi, mengapa ia tetap mau dilatih oleh orang yang bisa dengan gampang dikalahkannya? Ia membutuhkan seseorang yang bisa melihat kekurangan yang luput dari perhatiannya sehingga ia bisa membenahi diri untuk menjadi petinju yang unggul.
Ya, kita semua memiliki titik buta, kelemahan atau kekurangan yang tidak dapat kita lihat. Sehebat-hebatnya dan sepintar-pintarnya seseorang, ia tidak akan bisa melihat lalat yang menempel di dahinya. Padahal, lalat itu sangat dekat dengan matanya. Ia perlu orang lain untuk menunjukkannya.
Untuk itu, kiranya kita dijauhkan dari kesombongan dan bersedia merendahkan hati untuk menerima masukan dan koreksi dari sesama. Yang lebih utama, seperti pemazmur, kita berseru kepada Allah untuk "memeriksa kita dan menuntun kita ke jalan yang kekal." Jika ia menempuh jalan yang salah, Allah akan memperlihatkan dan menyadarkannya. Selanjutnya ia memohon Allah menuntunnya di jalan yang benar, jalan yang kekal, meneguhkan dan menguatkannya. Jalan yang kekal adalah jalan yang baik dan benar, menyukakan hati Allah, dan mendatangkan kesejahteraan bagi kita.
Dengan mempersilakan Allah menuntun kita dan terbuka terhadap masukan sesama, kiranya kita semakin berkembang menjadi pribadi yang lebih unggul. Kiranya hidup kita memuliakan Allah dan memberkati sesama. --Gigih Dwiananto/Renungan Harian
TITIK BUTA MENYADARKAN BAHWA KITA TIDAK DAPAT HIDUP SENDIRI,
TETAPI MEMERLUKAN TUNTUNAN ALLAH DAN MASUKAN SESAMA.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
------------------------
Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 17-20
Ayub 17
(1) Semangatku patah, umurku telah habis, dan bagiku tersedia kuburan. (2) Sesungguhnya, aku menjadi ejekan; mataku terpaksa menyaksikan tantangan mereka. (3)Biarlah Engkau menjadi jaminanku bagi-Mu sendiri! Siapa lagi yang dapat membuat persetujuan bagiku? (4) Karena hati mereka telah Kaukatupkan bagi pengertian; itulah sebabnya Engkau mencegah mereka untuk menang. (5)Barangsiapa mengadukan sahabatnya untuk mencari keuntungan, mata anak-anaknya akan menjadi rabun. (6) Aku telah dijadikan sindiran di antara bangsa-bangsa, dan aku menjadi orang yang diludahi mukanya. (7) Mataku menjadi kabur karena pedih hati, segala anggota tubuhku seperti bayang-bayang. (8) Orang-orang yang jujur tercengang karena hal itu, dan orang yang tidak bersalah naik pitam terhadap orang fasik. (9)Meskipun begitu orang yang benar tetap pada jalannya, dan orang yang bersih tangannya bertambah-tambah kuat. (10) Tetapi kamu sekalian, silakan datang kembali! Seorang yang mempunyai hikmat takkan kudapati di antara kamu!(11) Umurku telah lalu, telah gagal rencana-rencanaku, cita-citaku. (12)Malam hendak dijadikan mereka siang: terang segera muncul dari gelap, kata mereka. (13) Apabila aku mengharapkan dunia orang mati sebagai rumahku, menyediakan tempat tidurku di dalam kegelapan, (14) dan berkata kepada liang kubur: Engkau ayahku, kepada berenga: Ibuku dan saudara perempuanku, (15) maka di manakah harapanku? Siapakah yang melihat adanya harapan bagiku? (16) Keduanya akan tenggelam ke dasar dunia orang mati, apabila kami bersama-sama turun ke dalam debu."
Ayub 18
Pendapat Bildad, bahwa orang fasik pasti akan binasa
(1) Maka Bildad, orang Suah, menjawab: (2) "Bilakah engkau habis bicara? Sadarilah, baru kami akan bicara. (3) Mengapa kami dianggap binatang? Mengapa kami bodoh dalam pandanganmu? (4)Engkau yang menerkam dirimu sendiri dalam kemarahan, demi kepentinganmukah bumi harus menjadi sunyi, dan gunung batu bergeser dari tempatnya? (5)Bagaimanapun juga terang orang fasik tentu padam, dan nyala apinya tidak tetap bersinar. (6)Terang di dalam kemahnya menjadi gelap, dan pelita di atasnya padam.(7) Langkahnya yang kuat terhambat, dan pertimbangannya sendiri menjatuhkan dia. (8) Karena kakinya sendiri menyangkutkan dia dalam jaring, dan di atas tutup pelubang ia berjalan. (9) Tumitnya tertangkap oleh jebak, dan ia tertahan oleh jerat. (10) Tali tersembunyi baginya dalam tanah, perangkap terpasang baginya pada jalan yang dilaluinya. (11)Kedahsyatan mengejutkan dia di mana-mana, dan mengejarnya di mana juga ia melangkah. (12)Bencana mengidamkan dia, kebinasaan bersiap-siap menantikan dia jatuh. (13) Kulit tubuhnya dimakan penyakit, bahkan anggota tubuhnya dimakan oleh penyakit parah. (14) Ia diseret dari kemahnya, tempat ia merasa aman, dan dibawa kepada raja kedahsyatan. (15) Dalam kemahnya tinggal apa yang tidak ada sangkut pautnya dengan dia, di atas tempat kediamannya ditaburkan belerang.(16) Di bawah keringlah akar-akarnya, dan di atas layulah rantingnya. (17) Ingatan kepadanya lenyap dari bumi, namanya tidak lagi disebut di lorong-lorong. (18) Ia diusir dari tempat terang ke dalam kegelapan, dan ia dienyahkan dari dunia. (19) Ia tidak akan mempunyai anak atau cucu cicit di antara bangsanya, dan tak seorangpun yang tinggal hidup di tempat kediamannya. (20) Atas hari ajalnya orang-orang di Barat akan tercengang, dan orang-orang di Timur akan dihinggapi ketakutan.(21) Sungguh, demikianlah tempat kediaman orang yang curang, begitulah tempat tinggal orang yang tidak mengenal Allah."
Ayub 19
Ayub yakin bahwa Allah akan memihak kepadanya
(1) Tetapi Ayub menjawab: (2)"Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku, dan meremukkan aku dengan perkataan? (3) Sekarang telah sepuluh kali kamu menghina aku, kamu tidak malu menyiksa aku. (4)Jika aku sungguh tersesat, maka aku sendiri yang menanggung kesesatanku itu. (5) Jika kamu sungguh hendak membesarkan diri terhadap aku, dan membuat celaku sebagai bukti terhadap diriku, (6)insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku, dan menebarkan jala-Nya atasku. (7)Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang menjawab. Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan. (8)Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap. (9) Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di kepalaku.(10) Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya. (11) Murka-Nya menyala terhadap aku, dan menganggap aku sebagai lawan-Nya. (12) Pasukan-Nya maju serentak, mereka merintangi jalan melawan aku, lalu mengepung kemahku. (13)Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku tidak lagi mengenal aku.(14) Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku melupakan aku. (15) Anak semang dan budak perempuanku menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing. (16)Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya dengan kata-kata manis. (17) Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan saudara-saudara sekandungku. (18) Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.(19) Semua teman karibku merasa muak terhadap aku; dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku. (20) Tulangku melekat pada kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal padaku. (21)Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena tangan Allah telah menimpa aku.(22) Mengapa kamu mengejar aku, seakan-akan Allah, dan tidak menjadi kenyang makan dagingku?(23) Ah, kiranya perkataanku ditulis, dicatat dalam kitab, (24)terpahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! (25) Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. (26) Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah, (27) yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu.(28) Kalau kamu berkata: Kami akan menuntut dia dan mendapatkan padanya sebab perkaranya!, (29) takutlah kepada pedang, karena kegeraman mendatangkan hukuman pedang, agar kamu tahu, bahwa ada pengadilan."
Ayub 20
Pendapat Zofar, bahwa sesudah kemujuran sebentar, orang fasik akan binasa
(1) Maka Zofar, orang Naama, menjawab: (2) "Oleh sebab itulah pikiran-pikiranku mendorong aku menjawab, karena hatiku tidak sabar lagi. (3) Kudengar teguran yang menghina aku, tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian. (4) Belumkah engkau mengetahui semuanya itu sejak dahulu kala, sejak manusia ditempatkan di bumi, (5) bahwa sorak-sorai orang fasik hanya sebentar saja, dan sukacita orang durhaka hanya sekejap mata? (6)Walaupun keangkuhannya sampai ke langit dan kepalanya mengenai awan, (7) namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya; siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia? (8) Bagaikan impian ia melayang hilang, tak berbekas, lenyap bagaikan penglihatan waktu malam. (9) Ia tidak lagi tampak pada mata yang melihatnya, dan tempat kediamannya tidak melihatnya lagi.(10) Anak-anaknya harus mencari belas kasihan orang miskin, dan tangannya sendiri harus mengembalikan kekayaannya. (11)Tulang-tulangnya boleh penuh tenaga orang muda, tetapi tenaga itupun akan membaringkan diri bersama dia dalam debu. (12)Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, (13)menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya, (14) namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya. (15) Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya. (16) Bisa ular tedung akan diisapnya, ia akan dibunuh oleh lidah ular. (17) Ia tidak boleh melihat batang-batang air dan sungai-sungai yang mengalirkan madu dan dadih. (18)Ia harus mengembalikan apa yang diperolehnya dan tidak mengecapnya; ia tidak menikmati kekayaan hasil dagangnya. (19)Karena ia telah menghancurkan orang miskin, dan meninggalkan mereka terlantar; ia merampas rumah yang tidak dibangunnya.(20) Sesungguhnya, ia tidak mengenal ketenangan dalam batinnya, dan ia tidak akan terluput dengan membawa harta bendanya.(21) Suatupun tidak luput dari pada lahapnya, itulah sebabnya kemujurannya tidak kekal. (22)Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir; ia ditimpa kesusahan dengan sangat dahsyatnya. (23) Untuk mengisi perutnya, Allah melepaskan ke atasnya murka-Nya yang menyala-nyala, dan menghujankan itu kepadanya sebagai makanannya. (24) Ia dapat meluputkan diri terhadap senjata besi, namun panah tembaga menembus dia. (25) Anak panah itu tercabut dan keluar dari punggungnya, mata panah yang berkilat itu keluar dari empedunya: ia menjadi ngeri. (26) Kegelapan semata-mata tersedia bagi dia, api yang tidak ditiup memakan dia dan menghabiskan apa yang tersisa dalam kemahnya. (27) Langit menyingkapkan kesalahannya, dan bumi bangkit melawan dia. (28)Hasil usahanya yang ada di rumahnya diangkut, semuanya habis pada hari murka-Nya. (29)Itulah ganjaran Allah bagi orang fasik, milik pusaka yang dijanjikan Allah kepadanya."
---------------------
Lagu2 Puji Pujian
---------------------
No.11 Terima Kasih Tuhan
Hanya dalam kasihMu Tuhan
Hanya saja namaMu Tuhan
Tempatku berlindung
Tempatku berteduh
Tempat ku mengadu
Hanya dalam kuasaMu Tuhan
Hanya saja padaMu Tuhan
Tempatku memohon
Tempatku meminta
Tempatku berdoa
Terima kasih Tuhan
Terima kasih Bapa
Dalam lindunganMu
Engkau pelihara kami
Dengan kasih sayang
Terima kasih Tuhan
Terima kasih Bapa
Dalam kegelapanku
Engkau menuntunku
Dengan penuh kasih sayang
----------------------------
Elia Pandean , Christy , Monica - TERIMA KASIH TUHAN
Check out this video on YouTube:
http://youtu.be/sEPXb_miOpc
----------:
Subscribe please,for more video thank you
******************************
No. 12. Kau lah Harapanku
Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang disampingku
Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku
Yang menopangku
Reff :
Kupandang wajah-Mu dan berseru
Pertolonganku datang dari-Mu
Peganglah tanganku, jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku
-------------------------------
Kaulah Harapan - Sari Simorangkir
Check out this video on YouTube:
http://youtu.be/xyy_w1ANjGU
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*******************************
No.13. Indah rencanaMu Tuhan
Indah rencanaMu Tuhan
Didalam hidupku
Walau ku tak tahu
Dan ku tak mengerti
Semua jalanMu
Dulu ku tak tahu Tuhan
Berat ku rasakan
Hati menderita
Dan ku tak berdaya
Mengahadapi semua
Tapi ku mengerti sekarang
Kau tolong padaku
Kini melihat dan ku merasakan
Indah rencanaMu
Tapi ku mengerti sekarang
Kau tolong padaku
Kini ku melihat dan ku merasakan
Indah rencana
------------------------------
INDAH RENCANAMU TUHAN. Meriam Belina. By. Djonnieto Full
Check out this video on YouTube:
http://www.youtube.com/watch?v=2KIvb5CXKT0&feature=youtube_gdata_player
----------:
Subscribe please,for more video thank you
********************************
No.14. Tuhan Selalu Punya Cara
Kau selalu punya cara untuk menolongku
Kau selalu punya jalan keajaibanMu
Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu
Dan ku tenang didalam caraMu
Tak kan ku ragu Tuhan
JanjiMu yang menghidupkanku
Hanya padaMu Tuhan ku berseru
Dan mataku tertuju padaMu
Back to Reff 2x
Kau selalu punya cara untuk menolongku
Punya jalan keajaibanMu
Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu
Dan ku tenang didalam caraMu
Dan ku tenang didalam caraMu
--------------------------------------
Check out this video on YouTube:
http://youtu.be/wDvXgHsbSig
Tuhan Punya Cara - Angel Pieters
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************************
Check out this video on YouTube:
http://youtu.be/fnwpaG4BrgI
Non Stop 15 Lagu Rohani Pilihan Terbaik 2014 - 1 Jam Lebih Dekat Dengan Yesus #Part1
-------------------------
Check out this video on YouTube:
https://youtu.be/U8EDgciZZFc
JESUS IT IS YOU' JPCC Worship/True Worshippers | HD
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************
*****************************
Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.Tuhan tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, saling mendukung satu sama lain didalam persekutuan ini. Begitu pula untuk kerinduan kita , agar semakin besar nya,semakin melebar nya persekutuan ini,agar Firman Tuhan tersebar di -mana2, Puji Tuhan.
Tuhan kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.
** have a nice day **
Happy Sunday
° May God Bless you °
° Today and Always °
°˚˚°
Sumber: [Muktiana Gumelar]
www.renunganharian.net
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh
Minggu, 19 Juni 2016