Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.127 - No.132
F.Tuhan No.127 - No.132
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.127 - No.132
*************************
Firman Tuhan No.127 - No.132
*************************
127. Bacaan Alkitab : Daniel 1:1-21
INTEGRITAS
128. Bacaan Alkitab : 2 Korintus 9:7-8
Bagaimana Persembahan Anda Mencerminkan
Kasih Karunia Tuhan
129. Bacaan Alkitab : Mikha 7:1-20
KETIKA DOSA DIBERESKAN
130. Bacaan Alkitab : Amsal 20:27
Waktunya Jujur pada Diri Sendiri
131. Bacaan Alkitab : Lukas 6:37-42
MENYALAHKAN ORANG LAIN
132. Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 20:24
Siapa Yang Akan Masuk Surga Karena Anda?
*******************************
No. 127. Bacaan Alkitab : Daniel 1:1-21
INTEGRITAS
Tampilan cetak
Rabu, 13 Agustus 2014
Bacaan Alkitab : Daniel 1:1-21
Di istana Babel
(1) Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. (2) Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya. (3) Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, (4) yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. (5) Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. (6) Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. (7) Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego. (8) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. (9) Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu; (10) tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja." (11) Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya: (12) "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; (13) sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu." (14) Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. (15) Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja. (16) Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka. (17) Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. (18) Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar. (19) Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. (20) Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya. (21) Daniel ada di sana sampai tahun pertama pemerintahan Koresh.
----------------------------
Setahun : Yesaya 64-66
----------------------------
Nats : Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. (Daniel 1:8)
----------------------------
INTEGRITAS
Wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal sebagai Ahok, pernah menceritakan pengalaman kala dirinya diminta mengubah keyakinan demi mendapat dukungan publik dan bisa memenangkan pemilihan kepala daerah. Ia menolak dengan mengutarakan jawaban telak yang mengagumkan. "Andaikata Tuhan saja bisa saya khianati, apalagi rakyat; apakah kalian mau punya pemimpin yang siap berkhianat pada saatnya nanti?" katanya.
Daniel terbilang imigran yang dipaksa pindah akibat gejolak politik di negerinya. Lingkungan barunya amat menantang. Bukan hanya cuaca, penguasa, tempat tinggal, dan budaya sekitar yang berubah. Identitasnya pun terancam untuk diubah. Namanya diganti dari Daniel menjadi Beltsazar (ay. 7). Sampai akhirnya keyakinannya ditantang, imannya diguncang, demi memperoleh posisi aman dan terhormat. Kendati demikian Daniel bertahan. Ia berani berketapan hati untuk berkata "tidak" (ay. 8). Ia tidak menjual keyakinannya.
Demi mengikuti arus dunia global yang terus berubah setiap kita bisa tertantang untuk berpindah. Mulai dari pekerjaan sampai dengan tempat tinggal. Termasuk berpindah ke luar kota, ke luar pulau, bahkan ke negeri seberang. Disertai banyak perubahan yang harus terjadi pada diri kita demi bertahan dan menyesuaikan diri. Memang, demi berjuang hidup ada banyak hal yang harus kita lepaskan dan kita pertaruhkan. Hanya satu yang jangan pernah kita pindahkan dan kita jual: keyakinan kita akan Yesus! --Pipi A Dhali /Renungan Harian
BARANGSIAPA MENJUAL KEYAKINANNYA
SAMA DENGAN MENJUAL SELURUH DIRINYA.
*******************************
No. 128. Bacaan Alkitab : 2 Korintus 9:7-8
Bagaimana Persembahan Anda Mencerminkan
Kasih Karunia Tuhan
CPG (Christian Pocket Guide).- Wednesday, 13 August 2014
Bagaimana Persembahan Anda Mencerminkan Kasih Karunia Tuhan
13 Agustus 2014
Bacaan Hari ini:
2 Korintus 9:7-8 "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan."
--------------------------------------
Jika Anda ingin mengukur seberapa dalam Anda memahami dan hidup dalam kasih karunia-Nya, lihatlah persembahan Anda.
Alkitab berkata, "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan." (2 Korintus 9: 7-8)
Perhatikan kata "segala" dalam ayat ini - "segala kasih karunia", "segala sesuatu", "senantiasa", "berkecukupan" - kata-kata ini adalah janji yang dinantikan orang yang hidup seperti Kristus.
Seperti apa Kristus itu?
Dia seorang pemberi.
Dia memberikan anak-Nya karena kasih-Nya yang begitu besar akan dunia ini.
Sebelum Anda belajar untuk bermurah hati dengan waktu, uang, kekayaan, dan kesempatan Anda, Anda tidak akan menjadi seperti Kristus.
Tidak ada bukti yang lebih kuat untuk menunjukkan bahwa Anda memahami kasih karunia-Nya selain mengasihi dan bermurah hati kepada orang lain dan Tuhan.
Jika Anda merasa tegang atau tersinggung saat pendeta Anda mulai berbicara tentang memberikan persembahan, itu berarti Anda tidak mengerti kasih karunia.
Lihatlah ayat di atas tadi.
Rasul Paulus mengajarkan jika Anda memberikan dengan sukacita dan rela hati, maka Allah akan mencukupkan semua kebutuhan Anda - sepanjang waktu, dalam segala hal, sesuai dengan kebutuhan Anda.
Inilah pertanyaannya: Apakah Anda akan mempercayai Tuhan yang telah memberikan hidup-Nya untuk Anda?
Jika Anda percaya Dia akan menyelamatkan Anda, bisakah Anda mempercayai-Nya dalam keuangan Anda?
Jujur, Anda tidak punya apa-apa.
Allah hanya meminjamkan aset-Nya kepada Anda selama 70 atau 80 tahun.
Semuanya adalah kepunyaan-Nya.
Bila anak perempuan saya datang kepada saya, dan saya memberinya lima dolar untuk membelikan saya sebuah hadiah, dari mana uang itu sebenarnya berasal?
Sama halnya dengan Allah.
Ia memberi kita berkat yang melimpah.
Bayangkan jika setelah memberi Ia berkata, "Sekarang tunjukkan sedikit rasa terima kasihmu. Jadilah murah hati dalam memberi, termasuk perpuluhanmu."
Apakah Dia butuh uang? Tidak.
Dia ingin Anda menjadi seperti Dia.
Dia ingin Anda punya hati yang berkata, "Aku tak sabar memberi persembahanku."
Roma 8:32 mengatakan, "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?"
Jujur saja, Anda bisa berkata Anda mengasihi-Nya, atau bernyanyi Anda percaya-Nya, atau memprioritaskan Dia, tapi buku tabungan Andalah yang bisa Anda gunakan untuk menunjukkan betapa besar kasih karunia-Nya atas Anda.
Renungkan hal ini:
Maukah Anda menyebut diri Anda pemberi yang riang gembira? Mengapa atau mengapa tidak?
Bagaimana Anda melihat Allah memberkati keuangan Anda atau mencukupkan Anda, ketika Anda telah begitu setia memberikan perpuluhan?
Dalam hal apa hidup Anda mencerminkan rasa syukur atas kasih karunia-Nya?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 87-88; Roma 14
____________________________________
Marilah kita menjadi pemberi yang memberi dengan riang gembira, karena Dia telah lebih dahulu member dan memberkati kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
*******************************
No. 129. Bacaan Alkitab : Mikha 7:1-20
KETIKA DOSA DIBERESKAN
Tampilan cetak
Kamis, 14 Agustus 2014
Bacaan Alkitab : Mikha 7:1-20
Kemerosotan akhlak Israel
(1) Celaka aku! Sebab keadaanku seperti pada pengumpulan buah-buahan musim kemarau, seperti pada pemetikan susulan buah anggur: tidak ada buah anggur untuk dimakan, atau buah ara yang kusukai. (2) Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia. Mereka semuanya mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain dengan jaring. (3) Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat; pemuka menuntut, hakim dapat disuap; pembesar memberi putusan sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikkan! (4) Orang yang terbaik di antara mereka adalah seperti tumbuhan duri, yang paling jujur di antara mereka seperti pagar duri; hari bagi pengintai-pengintaimu, hari penghukumanmu, telah datang, sekarang akan mulai kegemparan di antara mereka! (5) Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri kepada kawan! Jagalah pintu mulutmu terhadap perempuan yang berbaring di pangkuanmu! (6) Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
Pengharapan baru bagi Sion
(7) Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku! (8) Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku. (9) Aku akan memikul kemarahan TUHAN, sebab aku telah berdosa kepada-Nya, sampai Ia memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam terang, sehingga aku mengalami keadilan-Nya. (10) Musuhku akan melihatnya dan dengan malu ia akan menutupi mukanya, dia yang berkata kepadaku: "Di mana TUHAN, Allahmu?" Mataku akan memandangi dia; sekarang ia diinjak-injak seperti lumpur di jalan. (11) Akan datang suatu hari bahwa pagar tembokmu akan dibangun kembali; pada hari itulah perbatasanmu akan diperluas. (12) Pada hari itu orang akan menghadap engkau dari Asyur sampai Mesir, dari Mesir sampai sungai Efrat, dari laut ke laut, dari gunung ke gunung. (13) Tetapi bumi akan menjadi tandus oleh karena penduduknya, sebagai akibat perbuatan mereka.
Doa minta tindakan dan belas kasihan Allah
(14) Gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala. (15) Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban! (16) Biarlah bangsa-bangsa melihatnya dan merasa malu atas segala keperkasaan mereka; biarlah mereka menutup mulutnya dengan tangan, dan telinganya menjadi tuli. (17) Biarlah mereka menjilat debu seperti ular, seperti binatang menjalar di bumi; biarlah mereka keluar dengan gemetar dari kubunya, dan datang kepada TUHAN, Allah kami, dengan gentar, dengan takut kepada-Mu! (18) Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? (19) Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. (20) Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!
----------------------------
Setahun : Yeremia 1-3
----------------------------
Nats : Marilah, baiklah kita beperkara!-firman TUHAN-Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju. (Yesaya 1:18)
----------------------------
KETIKA DOSA DIBERESKAN
Seharian salju turun dengan deras hingga hamparan putih menutupi semua daerah di sekitar rumah kami. Sembari mengamati pemandangan itu, saya merenungkan tulisan Nabi Yesaya tentang Allah yang menghapus seluruh dosa dan pelanggaran manusia-termasuk segala dosa saya dan Anda. Semuanya disucikan sehingga menjadi putih bersih. Begitu pula Nabi Mikha mengungkap bagaimana Tuhan melawat dan mengampuni manusia. Dia membuang dosa dan pelanggaran umat-Nya ke tubir laut yang paling dalam sehingga tak ada yang tersisa lagi (Mik 7:19). Yang ada tinggal hati baru seputih salju.
Di belakang rumah, saya baru mendapati sebuah carang pohon yang jatuh. Keberadaannya sangat kontras dengan hamparan salju yang putih bersih: ia tampak jelas sebagai sampah. Maka, saya segera menyingkirkannya. Begitu juga dosa yang kita lakukan. Setelah hidup kita ditebus oleh Kristus, dosa akan segera tampak jelas, dan kita tidak akan tahan membiarkannya. Bila hidup kita masih dipenuhi "sampah" dosa, segala "ranting" dan "daun yang berguguran" tidak terlalu tampak.
Setelah hidup kita dipulihkan oleh Kristus dan menjadi ciptaan baru, kita masih bisa tergelincir dalam dosa jika tidak waspada. Namun secara alamiah, sebagai manusia baru, kita tidak akan tahan hidup dalam dosa. Sebab hati kita akan terganggu dan kehilangan damai sejahtera saat berbuat dosa. Bila Anda mengalami hal ini, segeralah periksa hidup Anda. Jangan sampai dosa menguasai hidup Anda lagi (Rm 6:11-23). --Susanto /Renungan Harian
PERUBAHAN AJAIB TERJADI PADAKU SEJAK KUTERIMA YESUS:
HATIKU DIUBAHKAN MENJADI BARU.
------------------
(Rm 6:11-23). Roma 6:11-23
Mati dan bangkit dengan Kristus
(11) Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. (12) Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. (13) Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. (14) Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Dua macam perhambaan
(15) Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! (16) Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? (17) Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. (18) Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. (19) Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. (20) Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. (21) Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. (22) Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. (23) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
*******************************
No. 130. Bacaan Alkitab : Amsal 20:27
Waktunya Jujur pada Diri Sendiri
CPG (Christian Pocket Guide).- Thursday, 14 August 2014
Waktunya Jujur pada Diri Sendiri
14 Agustus 2014
Bacaan Hari ini:
Amsal 20:27 "Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya."
--------------------------------------
Cara terbaik untuk keluar dari perjalanan rasa bersalah kita ialah dengan mengakui kesalahan.
Jangan menguburnya, jangan menyangkalnya, dan jangan mengabaikannya.
Perbaiki!
Tapi jujur, meski kita tahu fakta ini, kita masih mencoba untuk lari dari rasa bersalah kita.
Tetapi sebenarnya ketika Anda lari dari rasa bersalah, ia akan terus mengejar Anda sebab ia sebenarnya ada di dalam pikiran Anda!
Seberapa pun sibuknya Anda atau kemana pun Anda berlari, Anda akan sama stresnya seperti sebelumnya, jika stres itu datang dari penyesalan, malu, atau rasa bersalah.
Dan ketika Anda akhirnya mengendurkan diri tapi semua perasaan itu tetap muncul kembali, Tuhan tidak ingin Anda hidup seperti itu.
Alkitab mengatakan Anda tidak bisa lari dari diri Anda sendiri: "Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya" (Amsal 20:27).
Anda mungkin dapat menyembunyikan rasa bersalah Anda dari orang lain, tetapi Anda tidak dapat menyembunyikannya dari diri Anda sendiri.
Kita sebagai manusia punya kemampuan luar biasa untuk membohongi diri sendiri ketika menghadapi pergumulan.
Anda mampu mengatakan pada diri Anda sendiri itu tidak buruk ketika itu sebenarnya benar-benar buruk, dan kemudian segalanya berubah menjadi baik.
Anda mengatakan pada diri sendiri bahwa Anda benar-benar sudah berusaha dan lebih baik dari yang Anda kira.
Untuk berhenti mengalahkan diri sendiri, Anda harus berhenti menipu diri sendiri.
Anda harus mengatakan kepada diri Anda sendiri yang sebenarnya.
Apa yang mengalahkan kita?
Segala macam hal.
Kekhawatiran mengalahkan kita.
Iri mengalahkan kita.
Kepahitan, kecemburuan, dan rasa bersalah mengalahkan kita.
Ketakutan, kecemasan, dan kegelisahan mengalahkan kita.
Saya sarankan Anda melakukan sedikit bersih-bersih rohani.
Banyak orang meluangkan waktu di musim libur untuk membersihkan seiisi rumah dengan lebih bersih, atau mengatur kembali barang-barang yang biasanya kita biarkan begitu saja.
Setidaknya sekali setahun, Anda juga harus melakukan inventarisasi lebih lanjut akan kondisi rohani Anda.
Bagaimana melakukannya?
Renungkan hal ini:
Pertama, luangkan beberapa jam, lalu pergi ke suatu tempat menyendiri, dengan kertas dan pensil.
Duduk dan katakan, "Tuhan, aku ingin Engkau mengingatkanku atas semua dosaku. Apa yang telah aku rusak? Kesalahan apa yang telah aku buat? Apa salahku, baik yang aku sadari atau yang tidak?" Jika Anda benar-benar bertobat di dalam Allah dan jujur pada diri sendiri, Roh Allah akan mulai memunculkan hal-hal ini dalam pikiran Anda. Kemudian catat semua ingatan-ingatan Anda itu dan doakanlah.
Mengapa Anda harus mencatatnya?
Karena itu akan membantu Anda untuk mengetahui kesalahan Anda dengan lebih spesifik.
Anda telah melakukan hal-hal tersebut satu per satu, jadi Anda harus mengakuinya satu per satu juga.
Kemudian, tunjukkan pada-Nya bahwa Anda cukup bertanggung jawab dengan mengakuinya satu per satu, secara spesifik.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 89-90; Roma 15:1-13
____________________________________
Untuk keluar dari rasa bersalah adalah dengan mengakui kesalahan itu dan mulai memperbaiki diri dengan meminta Tuhan menuntun langkah Anda hari demi hari.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
*******************************
No. 131. Bacaan Alkitab : Lukas 6:37-42
MENYALAHKAN ORANG LAIN
Tampilan cetak
Jumat, 15 Agustus 2014
Bacaan Alkitab : Lukas 6:37-42
Hal menghakimi
(37) "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. (38) Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (39) Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? (40) Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya. (41) Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? (42) Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
----------------------------
Setahun : Yeremia 4-6
----------------------------
Nats : Mengapa engkau melihat serpihan kayu di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkauketahui? (Lukas 6:41)
----------------------------
MENYALAHKAN ORANG LAIN
Seorang anak menangis dengan nyaring sambil memarahi temannya. Rupanya ia baru saja terjatuh saat berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Ia tidak melihat ada tas di sana. Ibu guru mencoba menenangkan dan mengingatkannya untuk tidak lagi berlari saat menuruni tangga. Alih-alih menjadi tenang, anak ini terus menangis sambil mengatakan bahwa pemilik tas tersebutlah yang seharusnya bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpanya.
Betapa mudah melihat kesalahan orang lain dan menganggap diri lebih baik dari orang lain. Hal ini juga yang Tuhan ajarkan kepada banyak orang, termasuk para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka mudah menghakimi dan melihat kesalahan orang lain (ay. 37). Mereka menganggap diri saleh dan merasa tahu banyak kebenaran, padahal sebenarnya tidak. Tuhan mengibaratkannya seperti orang buta yang menuntun orang buta (ay. 38) dan menyebut mereka sebagai orang munafik (ay. 42b). Perintah yang tegas diberikan oleh Tuhan kepada mereka: "Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas."
Seberapa mudahkah kita menghakimi dan melihat kesalahan orang lain? Saat mulut kita akan mengeluarkan kata-kata penghakiman atau celaan, berhentilah sejenak. Mari dengan kerendahan hati kita minta supaya Tuhan sendiri yang senantiasa menunjukkan kepada kita dosa yang perlu diakui, kebiasaan buruk yang perlu dibuang. Dan alih-alih berdoa meminta agar Tuhan mengubah orang lain, mintalah terlebih dahulu agar Tuhan mengubah kita. --Silvia Wiguno S /Renungan Harian
ORANG YANG RENDAH HATI TIDAK MUDAH MENGHAKIMI,
TETAPI MUDAH MENGAKUI KESALAHAN DIRI.
*******************************
No. 132. Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 20:24
Siapa Yang Akan Masuk Surga Karena Anda?
CPG (Christian Pocket Guide). Friday, 15 August 2014
Siapa Yang Akan Masuk Surga Karena Anda?
15 Agustus 2014
Bacaan Hari ini:
Kisah Para Rasul 20:24 "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah."
--------------------------------------
Alkitab mengatakan dalam Kisah Para Rasul 20:24, "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah."
Perhatikan, ayat ini tidak mengatakan bahwa hal terpenting dalam hidup adalah untuk menikah, menabung untuk masa pensiun, berkeliling dunia, menjadi terkenal, atau melunasi cicilan rumah.
Alkitab mengatakan hal terpenting dalam hidup adalah untuk menjalankan misi Anda.
Jika Yesus mati di kayu salib supaya Anda bisa menjalankan misi Anda tapi ternyata Anda tidak melakukannya, maka Anda telah menyia-nyiakan pengorbanan-Nya.
Allah menempatkan Anda di bumi ini untuk suatu tujuan.
Dia memiliki sebuah misi yang hanya bisa Anda penuhi.
Bagian dari misi itu adalah untuk memberitahu orang lain Kabar Baik dari kasih karunia Allah.
Anda mengenal Kristus karena seseorang mengatakan kepada Anda tentang Dia.
Jadi sekarang siapa yang akan Anda beritahu?
Jika seseorang telah mati untuk Anda, tidakkah Anda ingin tahu hal itu?
Yesus mati bagi setiap orang di dunia ini.
Di akhir pekan, rata-rata orang Amerika akan duduk di rumah menonton TV, dengan soda atau birnya, mungkin membaca koran, sambil bersantai dan benar-benar tak menyadari bahwa Yesus Kristus telah mati untuknya dan menyadari kasih karunia yang ada padanya.
Alkitab mengatakan kepada kita dalam 2 Petrus bahwa Allah tidak ingin ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Dia ingin setiap orang dalam keluarga-Nya, dan karena Allah peduli, kita pun harus peduli.
Pada saat menjelang Paskah, orang-orang lebih bergairah untuk datang ke gereja, dibanding dengan waktu lain di sepanjang tahun.
Jangan menyia-nyiakan kesempatan itu! Jangan pergi ke perayaan Paskah untuk mendengar berita terbaik di dunia, tanpa membawa seseorang yang perlu mendengar untuk pertama kalinya.
Jika Anda tidak bisa memikirkan siapa pun, mulailah berdoa agar Tuhan mau membuka hati Anda untuk melihat orang-orang di sekitar Anda yang tengah putus asa akan Kabar Baik Allah.
Mereka beralih dari tren satu ke tren lainnya, dari terapi sampai ke buku-buku penyembuhan rohani.
Mereka mencoba menemukan kepuasan dalam perselingkuhan, pekerjaan, olahraga, atau hobi.
Ada lubang menganga dalam hidup mereka yang hanya bisa diisi oleh kasih karunia Allah.
Cara kita menunjukkan rasa syukur kita atas kasih karunia Allah adalah dengan membuat kehidupan kita berharga, dengan menjalani hidup yang tidak berfoya-foya, dan dengan memberitahu sebanyak mungkin orang tentang Kabar Baik ini.
Renungkan hal ini :
Apakah ada orang yang akan masuk Surga karena Anda?
Siapa yang dapat Anda ajak menghadiri pelayanan Paskah tahun depan?
Bagaimana Anda akan mendekati orang itu?
Apa yang menahan Anda untuk berbagi Kabar Baik dengan orang-orang di sekitar Anda?
Luangkan waktu untuk menulis kesaksian Anda sehingga Anda lebih siap untuk berbagi dengan orang lain ketika Allah memberikan kesempatan itu.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 91-92; Roma 15:14-33
____________________________________
Allah menempatkan Anda di bumi ini untuk suatu tujuan yaitu menyampaikan Kabar Baik dari kasih karunia Allah kepada semua orang.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
*******************************
*******************************