F.Tuhan No.115 - No.120
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.115 - No.120
*************************
Firman Tuhan No.115 - No.120
*************************
115. Bacaan Alkitab : 1 Korintus 1:18-31
AKIM CAMARA
116. Bacaan Alkitab : Ibrani 12:15a
Lima Cara Untuk Tenang Dalam Kasih Karunia Tuhan
117. Bacaan Alkitab : 2 Korintus 6:1-10
TERMOTIVASI
OLEH KESUKARAN
118. Bacaan Alkitab : Efesus 4:32
Apakah Pengampunan Sejati itu?
119. Bacaan Alkitab : Matius 12:15B-21
TIDAK AKAN DIPADAMKAN
120. Bacaan Alkitab : Matius 6:15
Ampuni Karena Anda telah
Diampuni
*******************************
No. 115. Bacaan Alkitab : 1 Korintus 1:18-31
AKIM CAMARA
Tampilan cetak
Kamis, 7 Agustus 2014
Bacaan Alkitab : 1 Korintus 1:18-31
Hikmat Allah dan hikmat manusia
(18)
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. (19) Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang
bijak akan Kulenyapkan." (20) Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? (21) Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh
hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. (22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi
suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, (24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. (25) Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya
dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. (26) Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak
orang yang terpandang. (27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, (28) dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia,
dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, (29) supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (30) Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi
hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. (31) Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
----------------------------
Setahun : Yesaya 32-37
----------------------------
Nats : Supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1 Korintus 1:29)
----------------------------
AKIM CAMARA
Bagaikan kacang lupa kulitnya. Peribahasa ini mengingatkan orang agar tidak melupakan asal usulnya.
Sekarang besar, dulu kecil. Sekarang hebat, semula bukan siapa-siapa. Mengenang dan mengenal dari mana diri ini berasal menolong kita untuk tetap sadar diri, rendah hati, dan tahu berterima kasih. Paulus mengajak jemaat Korintus untuk mengingat "bagaimana
keadaan kamu, ketika kamu dipanggil" (ay. 26), agar tidak ada orang yang lekas "memegahkan diri di hadapan Allah" (ay. 29).
Dunia musik mengenal Andre Rieu, pemain biola tersohor dari Belanda beserta grup orkestra papan atas, Johan Strauss Orchestra.
Pada konser Natal 2005 di Berlin, sang maestro merekrut seorang pemain biola cilik, bocah 3 tahun bernama Akim Camara. Walau berbakat, ia bermain apa adanya khas anakanak. Gesekannya belum sempurna. Kadang temponya tidak tepat. Bahkan biolanya sesekali meleset
dari pundaknya. Penonton tertawa. Namun sambutan hangat tetap membahana sebab ia tampil bersama Andre Rieu. Sampai kapan pun seorang Akim Camara tak boleh lupa momen Natal 2005 itu.
Saat ini Anda seorang Kristen senior? Giat malang-melintang di pelayanan?
Dilengkapi oleh berbagai talenta? Banyak karya dan prestasi? Janganlah bermegah diri. Kita bukan siapa-siapa tanpa Tuhan. Semuanya tiada jika Dia tidak memanggil kita. Dalam anugerah-Nya ia "merekrut" kita masuk dalam orkestrasi karya pelayanan-Nya-seperti
seorang Akim Camara "dipungut" oleh Andre Rieu. Siapa yang sesungguhnya patut dimuliakan? --Pipi A Dhali /Renungan Harian
TUHAN YANG MENGARUNIAKAN ANUGERAH-NYA DALAM HIDUP KITA;
DIALAH YANG PATUT KITA HORMATI DAN KITA PERMULIAKAN.
*******************************
No. 116. Bacaan Alkitab : Ibrani 12:15a
Lima Cara Untuk Tenang Dalam Kasih Karunia Tuhan
CPG (Christian Pocket Guide).- Thursday, 7 August 2014
Lima Cara Untuk Tenang Dalam Kasih Karunia Tuhan
07 Agustus 2014
Bacaan Hari ini:
Ibrani 12:15a "Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah."
--------------------------------------
Bagaimana Anda belajar untuk tenang dalam kasih karunia Allah yang membebaskan itu?
Sadari bahwa tidak
ada orang yang sempurna.
Mazmur 119:96 mengatakan, "Aku melihat batas-batas kesempurnaan, tetapi perintah-Mu luas sekali."
Masyarakat mengatakan bahwa Anda tidak sempurna, hidup Anda tak sempurna.
Tapi hanya ada satu yang sempurna, Firman
Tuhan.
Dan ketahuilah bahwa ketika Anda tenggelam dalam Alkitab dan membangun hidup Anda di atasnya, maka Anda akan memiliki dasar yang sempurna.
Nikmati kasih Allah yang tanpa syarat itu.
Alkitab berkata, "Lihatlah, betapa besarnya kasih
yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia" (1 Yohanes 3:1).
Ketika Anda menjadi pengikut Kristus, Anda bukan
lagi sekedar hamba.
Anda adalah anak Sang Raja.
Seorang hamba dihargai atas apa yang ia kerjakan; seorang anak diterima apa adanya.
Seorang hamba memulai hari dengan cemas dan khawatir apakah karyanya akan menyenangkan tuannya atau tidak; seorang
anak berlindung pada cinta kasih keluarganya.
Seorang hamba diterima karena keahliannya; seorang anak diterima karena ikatan keluarga.
Izinkan Tuhan menangani persoalan Anda.
Apa yang Anda lakukan dengan hal-hal yang tak dapat Anda kendalikan
dalam hidup?
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu" (1 Petrus 5:7 ).
Ketika Anda memberitahu-Nya tentang pergumulan Anda, maka akan ada datang suatu titik di mana Anda harus menarik segala kekhawatiran Anda, dan
merelakan hal-hal yang Anda anggap akan membuat hidup Anda sempurna.
Sama halnya esensi dari melepaskan kekhawatiran, untuk menaklukkan perfeksionisme, Anda harus merelakan dan mengizinkan Allah melakukan pekerjaan-Nya.
Bertindak dalam iman, bukan
dalam ketakutan.
Ingat bagaimana kita masuk dalam keluarga Allah untuk pertama kalinya?
Efesus 2:8 mengatakan, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah," Tidak ada cara lain untuk
masuk ke surga, kecuali melalui kasih karunia-Nya.
Anda tidak akan pernah menjadi orang yang cukup baik, Anda tidak dapat membeli jalan Anda sendiri ke surga.
Ini merupakan hadiah cuma-cuma dari-Nya.
Tukarkan perfeksionisme Anda dengan damai
sejahtera Allah.
Perfeksionisme membinasakan damai sejahtera.
Yesus berkata dalam Matius 11: 28-29, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,
karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan."
Sungguh luar biasa.
Anda akan mengalami banyak kegagalan dalam hidup.
Tapi Anda tidak perlu khawatir apabila Anda telah menerima kasih karunia Allah.
Namun
Anda harus takut pada satu kegagalan: "Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah" (Ibrani 12:15a).
Terimalah kasih karunia-Nya sekarang, dan rileks!
Renungkan hal ini:
Masalah, unek-unek, atau rasa
bersalah apa yang dapat Anda lepaskan ketika Anda mengerti bahwa tidak ada yang sempurna?
Aspek-aspek lain apa dari kasih Allah yang dapat membantu Anda untuk tenang?
Apa yang akan Anda lakukan untuk menanggapi tawaran kasih karunia Allah hari
ini?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 72-73; Roma 9:1-15
____________________________________
Tinggal dalam ketenangan kasih karunia Allah akan membuat Anda semakin tenggelam dalam anugerah kasih-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
*******************************
No. 117. Bacaan Alkitab : 2 Korintus 6:1-10
TERMOTIVASI OLEH KESUKARAN
Tampilan cetak
Jumat, 8 Agustus 2014
Bacaan Alkitab : 2 Korintus
6:1-10
Paulus dalam pelayanannya
(1) Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. (2) Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan
engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. (3) Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami
jangan sampai dicela. (4) Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, (5) dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam
berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; (6) dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; (7) dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan
untuk menyerang ataupun untuk membela (8) ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai, (9) sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh
kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; (10) sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
----------------------------
Setahun : Yesaya 38-42
----------------------------
Nats : Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran. (2 Korintus 6:4)
----------------------------
TERMOTIVASI OLEH KESUKARAN
Ia sangat pandai membuat kue. Terbukti kue-kue buatannya lezat dan banyak disukai orang. Suatu hari saya menanyainya, mengapa ia lebih suka membuat kue daripada memasak biasa. Ia menjawab,
membuat kue itu lebih sukar dan lebih rumit. Contohnya, kalau kue sudah dipanggang dan lupa diberi gula, maka tak bisa diperbaiki; sedangkan dalam memasak, orang bisa menambahkan gula kapan pun ia mau. Selain itu, resep yang tepat dapat menghasilkan masakan
yang lezat. Tetapi, untuk menghasilkan cake yang lezat tak cukup mengandalkan resep. Kue yang bagus ditentukan oleh bahan, pengocokan, pemanggangan, dan pengaturan panasnya.
Pembuat kue ini termasuk orang yang termotivasi oleh kesukaran. Pelayanan Paulus
dan timnya juga termotivasi oleh penderitaan atau kesukaran. Kesukaran tak jadi alasan bagi Paulus untuk bersikap buruk atau menjadi batu sandungan. Sebaliknya, ia membuktikan kredibilitasnya sebagai pelayan Tuhan. Melalui penderitaan dan kesukaran yang ia
hadapi, ia justru menjadi semakin murni dan semakin dewasa kerohaniannya, serta semakin banyak memberkati orang lain.
Sering kali orang termotivasi oleh uang, hadiah, atau pujian, tetapi patah arang bila menemui kesukaran, lalu menggerutu, mencela Tuhan,
atau bersikap buruk yang lain. Padahal, kesukaran itu alat Tuhan untuk memperbaiki cara hidup kita (Ams 3:12), untuk menguji dan memurnikan kita (Rm 5:3), dan untuk mendekatkan kita kepada Tuhan (Mzm 119:67). Bersukacitalah dalam kesukaran sebab kesukaran
bisa mendatangkan kebaikan. --Yesaya Edy S /Renungan Harian
ANDA BISA TERMOTIVASI OLEH KESUKARAN
ATAU MALAH DIPATAHKAN OLEHNYA, ITU PILIHAN ANDA.
*******************************
No. 118. Bacaan Alkitab : Efesus 4:32
Apakah
Pengampunan Sejati itu?
CPG (Christian Pocket Guide).- Friday, 8 August 2014
Apakah Pengampunan Sejati itu?
08 Agustus 2014
Bacaan Hari ini:
Efesus 4:32 "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan
saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."
--------------------------------------
Pengampunan sejati bukanlah istilah murahan yang bisa Anda ucapkan lalu langsung membuat semua orang merasa lebih baik.
Itu
bukan pengampunan yang sejati.
Alkitab menjelaskan 4 definisi pengampunan sejati:
Pengampunan adalah mengingat betapa besar Anda telah diampuni.
"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" (Efesus 4:32).
Ini adalah titik awal dari pengampunan yang sejati.
Jika Anda merasa tidak diampuni, Anda akan enggan mengampuni orang lain.
Jika Anda keras pada diri sendiri, Anda akan
keras pada orang lain juga.
Namun, semakin banyak kasih karunia yang Anda terima dari Allah, maka semakin murah hati Anda terhadap orang lain.
Semakin Anda merasa diampuni, semakin mengampuni Anda terhadap orang lain.
Pengampunan adalah merelakan
hak Anda untuk membalas dendam.
Roma 12:19 mengatakan, "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut
pembalasan, firman Tuhan." Hidup ini tak adil, tapi suatu hari Allah akan menghukum orang yang berbuat jahat pada kita.
Dia akan menegakkan keadilan.
Jadi, siapa yang lebih handal dalam menegakkan keadilan-Anda atau Tuhan?
Pengampunan adalah
membalas kejahatan dengan kebaikan.
Alkitab berkata dalam Lukas 6: 27-28, "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah
bagi orang yang mencaci kamu."
Bagaimana Anda tahu jika Anda sudah benar- benar diampuni seseorang?
Ketika Anda bisa mengerti kepahitan orang itu, bukan hanya kepahitan Anda sendiri, dan berdoa agar Tuhan memberkati dia.
Anda pasti bertanya,
"Bagaimana mungkin saya bisa melakukannya pada orang yang sudah menyakiti saya?"
Anda tidak mampu jika Anda tidak mengizinkan kasih Allah menembus kehidupan Anda.
Hanya kasih Allah yang dapat memampukan Anda melakukannya.
Pengampunan adalah
terus mengulangi proses selama yang diperlukan.
"Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya: "Bukan!
Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali" (Matius 18:21-22).
Berapa lama Anda harus tetap mengampuni seseorang? Selama yang dibutuhkan.
Anda harus terus mengampuni orang tersebut hingga rasa sakit
hati dan keinginan Anda untuk membalas dendam hilang.
Renungkan hal ini:
Apa perbedaan yang telah dibuat oleh kasih karunia Allah dalam hidup Anda?
Bagaimana cara Anda berbagi kasih karunia tersebut kepada orang lain?
Untuk siapa
Anda perlu berdoa untuk berkat Tuhan hari ini?
Kepahitan apa yang harus Anda lepaskan?
Kebaikan apa yang dapat Anda lakukan untuk seseorang yang membenci atau yang sudah menyakiti hati Anda?
____________________________________
Bacaan
Alkitab Setahun :
Mazmur 74-76; Roma 9:16-33
____________________________________
Pengampunan sejati ialah Anda harus terus mengampuni orang lain hingga rasa sakit untuk membalas dendam hilang dan Anda juga mengalami pemulihan.
(Diterjemahkan
dari Daily Devotional by Rick Warren)
*******************************
No. 119. Bacaan Alkitab : Matius 12:15B-21
TIDAK AKAN DIPADAMKAN
Tampilan cetak
Sabtu, 9 Agustus 2014
Bacaan Alkitab : Matius 12:15B-21
(12-15b)
Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. (16) Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, (17) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: (18) "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya
jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. (19) Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. (20) Buluh yang patah terkulai tidak akan
diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. (21) Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
----------------------------
Setahun : Yesaya 43-46
----------------------------
Nats : Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. (Matius 12:20)
----------------------------
TIDAK AKAN DIPADAMKAN
Oscar Cervantes
dipenjara 17 kali karena melakukan berbagai kekerasan dan kejahatan. Para psikiater yang melayani para tawanan menyatakan bahwa kondisi Oscar sudah tidak tertolong lagi. Ternyata, mereka keliru. Ketika terbebas dari penjara ia bertemu dengan orang tua yang
bersaksi tentang Yesus Kristus. Oscar memutuskan untuk beriman kepada Kristus, dan ia berubah menjadi orang yang lemah lembut. Ia mendalami firman Tuhan sampai bisa mengajarkannya kepada orang lain. Akhirnya ia merintis pelayanan penjara di Soledad, California,
AS.
Pada mulanya, kala melihat Oscar Cervantes, kebanyakan orang berkata, "Dia tidak mungkin bertobat. Tidak ada harapan baginya untuk mengalami perubahan. Tidak usah didoakan, percuma saja." Barangkali ketika jemaat mula-mula melihat kebengisan Saulus,
mereka pun berpikir serupa. "Orang brutal macam itu tak akan mungkin mengenal Tuhan. Pribadi yang haus darah seperti dia, mana bisa dipulihkan lagi." Nyatanya, Tuhan tidak berpikir seperti itu. Dia malah melihat Saulus sebagai rasul yang penuh dengan kasih
karunia. Pada akhirnya, Tuhan mengubah Saulus secara radikal.
Setiap kali kita melihat seseorang yang sudah layaknya buluh yang patah terkulai, mari jangan menyerah. Sumbu yang pudar nyalanya bukan berarti pasti mati. Orang yang penuh dengan kelemahan
dan dosa, tidak menandakan bahwa ia tak mungkin berbalik arah. Teruslah berdoa bagi mereka, bahkan beri kesempatan pada mereka. Nantikan Tuhan mengubah hidupnya. --Imelda Saputra /Renungan Harian
ALLAH TAK PERNAH MENYERAH TERHADAP KITA,
KARENA
DIA TAHU KESEMPATAN UNTUK BERUBAH SELALU ADA.
*******************************
No. 120. Bacaan Alkitab : Matius 6:15
Ampuni Karena Anda telah Diampuni
CPG (Christian Pocket Guide) .- Saturday,9 August 2014
Ampuni Karena Anda
telah Diampuni
09 Agustus 2014
Bacaan Hari ini:
Matius 6:15 "Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
--------------------------------------
Saya yakin banyak dari Anda sedang merasakan
sakit hati mendalam yang Anda bawa selama berbulan-bulan, bahkan mungkin bertahun-tahun.
Ketika Anda terpikir dengan orang yang menyakiti Anda, itu masih segar diingatan bahwa seolah-olah itu terjadi tadi pagi.
Rasa sakit itu masih ada, dan hati
Anda masih dipenuhi dengan kebencian.
Anda berkata, "Buat apa saya mengampuni orang yang sudah begitu menyakiti hati saya? Kau tidak tahu betapa pedihnya mereka menyakiti saya. Kenapa saya harus memberi kasih Tuhan kepada orang itu?"
Anda harus
melakukannya untuk tiga alasan:
Pertama, Anda harus bermurah hati dan mengampuni orang-orang yang pernah menyakiti Anda sebab Allah telah memberi Anda kasih karunia.
Anda tidak akan pernah perlu mengampuni orang lain lebih dari Yesus Kristus
telah mengampuni Anda.
Anda harus selalu sadar bahwa Anda juga sering menyakiti hati Tuhan juga.
Dia telah begitu murah hati mengampuni Anda. Jadi sekarang bermurah hatilah pada orang lain.
Kedua, Anda harus mengampuni orang lain karena
jika tidak, Anda akan merasakan kepahitan.
Para ilmuwan mengatakan bahwa kebencian ialah perasaan yang paling tidak sehat.
Kebencian selalu menyakiti Anda lebih dari orang lain! Kebencian tidak akan mengubah masa lalu dan tidak akan memecahkan
masalah Anda.
Ia bukannya membuat Anda merasa baikan, tapi malah membuat Anda merasa lebih jengkel.
Alkitab mengatakan dalam Ibrani 12:15, "Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar
yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang."
Ketiga, Anda harus memperlihatkan kasih Tuhan dan mengampuni orang lain karena Allah ingin Anda melakukannya.
Matius 6:15 mengatakan, "Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni
orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Yesus mengatakan kita tidak bisa menerima apa yang enggan kita beri.
Jika Anda berkata, "Aku tidak pernah bisa memaafkan orang itu," saya berharap Anda tidak akan membalaskan dendam Anda.
Jika Anda merasa enggan untuk memaafkan, paksakan diri Anda untuk memaafkan, sebab itu adalah hal yang harus kita lakukan sebagai orang percaya..
Alasan mengapa beberapa dari Anda sulit untuk mengampuni ialah karena Anda tidak merasa diampuni.
Maukah Anda mengucapkan doa ini dalam hati Anda?
"Ya Yesus Kristus, Engkau tahu aku sering disakiti orang lain.
Engkau tahu bahwa kebencianku membuatku bertindak dengan cara yang tak masuk akal dan tak sehat.
Aku butuh kekuatan-Mu
untuk melepaskan dan mengampuni mereka yang sudah menyakitiku agar aku bisa berhenti membiarkan mereka mengendalikanku. Tolong ganti sakit hati ini dengan damai sejahtera-Mu Yesus Kristus.
Bapa, aku tahu bahwa aku telah menyakiti banyak orang dengan kebiasaan
burukku, keputusan-keputusanku, dan kepahitanku.
Tolong ampuni aku karena telah menyakiti orang lain.
Tolong aku untuk bisa mengampuni setiap orang yang sudah kusakiti dengan cara yang benar dan pada waktu yang tepat, dengan segala kerendahan hati
untuk menebus kesalahanku.
Yesus Kristus, aku ingin kembali fokus pada hidupku.
Aku ingin menyongsong masa depan dengan berani, dengan kasih dan damai di hatiku.
Tolong ganti kebencianku dengan kasih-Mu, kepahitanku dengan rahmat-Mu.
Terima
kasih atas kelemahlembutan-Mu padaku.
Terima kasih telah mengampuni segala dosaku.
Dalam nama Yesus.
Amin."
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 77-78; Roma 10
____________________________________
Ampuni orang yang telah menyakiti hari Anda karena saat Anda mengampuni sebenarnya Allah telah lebih dahulu mengampuni Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
*******************************
*******************************